Rabu, 22 November 2017

Twenty Three

Seperti sesuatu yang terus dipaksakan. Tidak tahu kapan berhenti dan menjadi ujung yang bahagia. Namun, tidak. Sepertinya, tidak akan pernah. Kamu tau mengapa? Aku juga tidak tau. Aku berani bertaruh, sungguh. Bukannya aku menyalahi dan menyalip takdir. Hanya saja rasaku berbeda, tak pernah seyakin yang seharusnya. Mungkin kamu berpikir, aku berubah-ubah. Tentu, aku terus mencari arti sesungguhnya. Arti dibalik topeng yang dipakai bersama. Tidakkah.. tidakkah kamu lelah dan akan terus memakainya? Namun, kamu selalu menjadi buntutku, wujudku, kembaranku. Terus begitu.